Penyimpangan Bahasa Jurnalistik


Buat kamu yg gagal mudik :D
Penyimpangan Bahasa Jurnalistik


1.    Peyimpangan morfologis
Sering terjadi dijumpai pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif, yaitu pemakaian kata kerja tidak baku dengan penghilangan afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefiks atau awalan dihilangkan.

2.    Kesalahan sintaksis
Kesalahan berupa pemakaian tatabahasa atau struktur kalimat yang kurang benar sehingga sering mengacaukan pengertian. Hal ini disebabkan logika yang kurang bagus.

3.    Kesalahan kosakata.
Kesalahan ini sering dilakukan dengan alasan kesopanan (eufemisme) atau meminimalkan dampak buruk pemberitaan.

4.    Kesalahan ejaan
Kesalahan ejaan juga terjadi dalam penulisan kata, seperti: Jumat ditulis Jum’at, khawatir ditulis hawatir, jadwal ditulis jadual, sinkron ditulis singkron, dll.

5.    Kesalahan pemenggalan
Terkesan setiap ganti garis pada setiap kolom kelihatan asal penggal saja. Kesalahan ini disebabkan pemenggalan bahasa Indonesia masih menggunakan program komputer berbahasa Inggris.


Untuk menghindari beberapa kesalahan seperti diuraikan di atas adalah melakukan kegiatan penyuntingan baik menyangkut pemakaian kalimat, pilihan kata, dan ejaan. Selain itu, pemakai bahasa jurnalistik yang baik tercermin dari kesanggupannya menulis paragraf yang baik. Syarat untuk menulis paragraf yang baik tentu memerlukan persyaratan menulis kalimat yang baik pula. Paragraf yang berhasil tidak hanya lengkap pengembangannya tetapi juga menunjukkan kesatuan dalam isinya. Paragraf menjadi rusak  karena penyisipan-penyisipan yang tidak bertemali dan pemasukan kalimat topik kedua atau gagasan pokok lain ke dalamnya. Oleh karena itu seorang penulis seyogyanya memperhatikan pertautan dengan
(a)    memperhatikan kata ganti;
(b)    gagasan yang sejajar dituangkan dalam kalimat sejajar; manakala sudut pandang terhadap isi kalimat tetap sama, maka penempatan fokus dapat dicapai dengan pengubahan urutan kata yang lazim dalam kalimat, pemakaian bentuk aktif atau pasif, atau mengulang fungsi khusus.

Variasi dapat diperoleh dengan
(1)    pemakaian kalimat yang berbeda menurut struktur gramatikalnya;
(2)    memakai kalimat yang panjangnya berbeda-beda, dan
(3)    pemakaian urutan unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan dengan selang-seling.

Dalam hubungannya dengan prinsip penyuntingan tik terdapat beberapa prinsip yang dilakukan
(1)    balancing, menyangkut lengkap-tidaknya batang tubuh dan data tulisan,
(2)    visi tulisan seorang penulis yang mereferensi pada penguasaan atas data-data aktual;
(3)    logika cerita yang mereferensi pada kecocokan;
(4)    akurasi data;
(5)    kelengkapan data, setidaknya prinsip 5w1h, dan
(6)    panjang pendeknya tulisan karena keterbatasan halaman.


***
Download Penyimpangan Bahasa Jurnalistik lebih lengkap (disini)
//Dari berbagai sumber//

No comments

Powered by Blogger.