Merawat Aki Mobil


Merawat Aki Mobil adalah salah satu hal wajib jika ingin mobil anda menyala dengan baik. Aki sendiri berguna sebagai sumber energi untuk melakukan starter pada saat ingin menghidupkan mesin Mobil. Bukan hanya itu saja aki juga berguna untuk menghidupkan klakson, lampu serta fasilitas penunjang lainnya.

Namun sayangnya, masih banyak orang yang menganggap alat ini kurang begitu penting dan bahkan ada yang tidak pernah mengeceknya sama sekali. Padahal Aki harus sering dilakukan perawatan khusus supaya tetap awet serta berumur panjang.


Terdapat dua jenis aki yaitu basah dan kering yang tentu saja secara perawatan berbeda. Aki kering tidak terlalu mendapatkan perawatan khusus. Sedangkan untuk jenis aki basah harus selalu dicek kondisi airnya apakah berada di pertengahan garis, jika berkurang segera isi  dengan aki secukupnya atau pada batas maksimal.

Berikut adalah tips untuk merawat jenis aki basah, antara lain :

1. Cek jumlah elektrolit aki
Kami sarankan anda untuk sering memeriksa jumlah elektrolit baterai atau aki. Caranya sangat mudah dilakuan, hanya perlu memeriksa aki satu bulan sekali secara rutin. Bila berkurang atau dibawah garis lower level, maka harus segera di isi menggunakan air aki.
Elektrolit baterai berguna untuk proses pengisian atau pengeluaran aki, bila jumlahnya kurang biasanya akan terdapat gangguan pada akinya. Yang paling sering ditemui adalah aki tekor tidak bisa distarter gara-gara elektrolit bateri habis.

2. Cek terminal baterai
Anda bisa langung memeriksanya, dengan cara melihat apakah terminal bateri bebas dari karat, jamur atau terminalnya longgar. Jika berkarat atau berjamur, anda dapat membersihkan menggunakan air panas dan sikat gigi. Caranya cukup dengan cuci kepala aki menggunakan air panas, lalu gosok memakai sikat gigi dengan perlahan dan pastikan semua kotoran bisa hilang. Jika sudah benar-benar bersih keringkan terlebih dahulu sisa air yang menempel, agar tidak mengalami korsleting. Sedangkan kalau terminalnya yang kendor, harus dikencangkan. Jika tidak bisa diganti saja dengan yang baru.

3. Panaskan mobil bila jarang dipakai
Semua aki atau baterai mobil pasti akan mengalami self discharge atau kapasitas baterai yang berkurang dengan sendirinya walaupun tidak digunakan. Maka dari itu perlu dilakukan pemanasan mobil agar baterai terisi kembali oleh sistem pengisian. Anda cukup memanaskan mobil 15 menit setiap minggunya, apabila mobil sudah sering digunakan maka langkah memanaskan mobil 15 menit setiap minggu tidak perlu dilakukan.

4. Cek sistem pengisian
Cara yang paling mudah untuk mengecek sistem pengisian, dengan cara melihat indikator pada baterai yang berada di dashboard, pada saat kunci kontak on mesin mati, maka gambar baterai akan menyala. Ketika mesin sudah hidup, maka gambar baterai akan mati. Bila mesin hidup, tetapi gambar baterai tetap hidup, maka terjadi permasalahan pada sistem pengisian. Silahkan lakukan perbaikan di Bengkel Mobil terdekat.

Cara lain yang anda dapat lakukan adalah dengan cara melepas terminal negatif baterai pada saat mesin hidup, dan apabila mesin mati setelah terminal negatif dilepas maka sistem pengisian bermasalah. Kalau masih hidup berarti sistem pengisian bekerja dengan normal.

5. Mengganti aki mobil
Aki mobil, dengan perawatan yang baik, bisa bertahan hingga 4 sampai 5 tahun. Saat jadwal penggantian sudah tiba, sebaiknya anda harus menggantinya dengan yang baru. Untuk mempermudah pemasangan, maka anda bisa menggunakan aki baru yang spesifikasinya sama dengan yang lama.

6. Jangan menghidupkan fasilitas pendukung saat mesin mati
Hindari untuk menghidupkan fasilitas pendukung seperti lampu kepala, tv, radio dsb. Dalam keadaan mesin mati dan dalam jangka waktu yang lama. Kapasitas baterai akan terkuras dan lama-kelamaan aki akan tekor dan tidak bisa di starter.

7. Tune up secara rutin
Cara alternatif untuk merawat baterai adalah dengan sering melakukan tune up rutin. Umumnya pada saat melakukan tune up, bateri atau aki mobil akan diperiksa dari mulai jumlah elektrolit dan kondisi terminal.  Intinya baterai anda akan dirawat, sehingga akan lebih awet lagi.

8. Periksa kualitas aki
Perlu alat khusus untuk memeriksa kualitas aki  namanya batteray load tester. Kalau sudah menggunakan alat ini, kualitas aki akan terlihat apakah masih baik atau sudah jelek.

9. Cek komponen yang ada di kendaraan
Periksalah beberapa komponen penunjang yang ada di Mobil anda, seperti bagian lampu, starter kontak, AC dan power windows. Jika setelah anda cek tidak mengalami masalah itu berarti aki dalam kondisi bagus, namun bila ternyata ada yang tidak seperti biasanya berarti aki tidak bekerja pada semestinya. Sebaiknya anda perbaiki ke Bengkel Mobil terdekat guna kenyamanan lebih lanjut.

10. Periksalah beban penggunaan aki secara berkala
Pengecekan beban aki biasanya dilakukan sebulan sekali. Bisa dilakukan di bengkel mobil yang anda senangi. Dengan melakukannya, anda bisa mengetahui masalah pada aki yang anda miliki. Bahkan bila aki sudah tidak mampu lagi menyuplai listrik yang cukup kepada komponen-komponen kelistrikan.

11. Periksa kekencangan kabel
Kabel aki sangat mempengaruhi terhubungnya antar terminal aki dengan komponen di sekitarnya. Kabel yang tidak terikat dengan baik bisa mengganggu suplai listrik ke berbagai komponen. Dan akan mengakibatkan korsleting.

12. Jangan mencharge aki terlalu lama
Melakukan charger aki terlalau lama atau biasa disebut over-charging. Bisa mengakibatkan komponen-komponen di dalamnya rusak. Artinya anda harus mengganti aki anda.
Hindari melakukan modifikasi yang memerlukan daya aki besar tanpa diimbangi ukuran daya aki. Dapat mengakibatkan aki kendaraan anda cepat tekor dan bahkan sudah tidak bisa bekerja secara optimal meskipun dilakukan pengecesan sekalipun. Namun apabila memang benar-benar ingin melakukan modifikasi lebih baik konsultasi terlebih dulu kepada ahlinya.


Semoga bermanfaat.
(Cok/Auto2000)

No comments

Powered by Blogger.